Kamis, 31 Mei 2012



Betapa Engkau Laki-laki Cerdas, Aku akan menjadi Istri yang taat bagimu…♥

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

Seorang pemuda yang komitmen beragama maju untuk menikah. Dia mulai mencari calon pasangan perempuan. Syarat satu-satunya adalah agar dia seorang wanita yang komitmen, berakhlak, dan kuat agama. Dan setelah melalui pencarian, kini dia telah menemukan gadis tersebut, se
bagaimana ciri-ciri yang diinginkan.

Setelah melamar, dan ketika ia telah bersiap-siap untuk menikah, tiba-tiba calon mempelai perempuan menolak dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menikah. Keluarganya terheran melihat keputusannya yang mengagetkan, setelah sebelumnya memberikan kesanggupan. Pemuda itu meminta sang gadis untuk menjelaskan penolakannya, namun justru ia membawakan alasan-alasan yang lemah. Setelah itu, perkaranya ditangani oleh ibunya yang merasa sangat sedih dengan keputusan ini. Terlebih, pemuda itu terkenal dengan bagus akhlak dan budi pekertinya.

Setelah sang ibu mendesaknya, dia (calon mempelai perempuan tersebut) berkata kepada ibunya, “Sesungguhnya Allah Maha menutupi (dosa hamba-hambaNya), dan Dia telah menutupiku. Tinggalkanlah aku dan urusanku…” Di hadapan desakan sang ibu yang sangat bingung dengan perkara itu, dia berterus terang kepada sang ibu bahwa dirinya telah kehilangan kehormatannya, namun dia telah bertaubat. Dan bahwa peristiwa itulah yang menyebabkan sikap komitmennya terhadap agamanya, sekaligus sebab penolakannya untuk menikah. Ia meminta ibunya agar merahasiakan perkara itu, dan bahwa ia akan menebus sebab kesalahannya. Ibunya memikirkan perkara itu dan berkata, “Putriku! Selama kamu telah bertaubat kepada Allah, sedang Allah menerima taubat hamba-hambaNya dan memaafkan banyak dosa, maka biarkan aku meminta pendapat pemuda itu, barangkali ia akan menerima atau menutupinya…”

Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang, gadis itu pun menerima usulan itu. Sang ibu pun pergi, tidak tahu entah bagaimana akan membuka berita buruk ini kepada sang calon pengantin. Setelah sempat bimbang, tidak lama kemudian ia meminta supaya pemuda itu menemuinya.

Ketika pemuda itu datang, ia membuka permasalahan itu kepadanya dan meminta pendapatnya. Ia menceritakan bahwa putrinya menjadi komitmen terhadap agama setelah perbuatan itu dan telah bertaubat kepada Allah, inilah sebab penolakannya untuk menikah…

Pemuda itu berpikir sejenak, kemudian berkata kepadanya, “Saya sepakat untuk menikah dengannya selama ia telah bertaubat dan kembali kepada Allah dan istiqamah. Dahulu sebelum komitmenku terhadap agama, aku sendiri berada dalam kemaksiatan dan kemungkaran. Sementara kita tidak tahu siapakah yang diterima taubatnya di sisi Allah.”

Wajah sang ibu itu berseri mendengar berita gembira ini dan segera pergi menemui putrinya dengan penuh suka cita, dan dalam waktu yang bersamaan ia merasa takjub dengan sikap ksatria dan keputusan baik pemuda itu, lalu memberitahukan kabar gembira itu kepada putrinya. Dan pernikahan pun terlaksana.

Ketika bertemu, sang wanita banyak menangis. Sementara bahasa isyaratnya mengatakan, “Betapa engkau laki-laki cerdas. Aku akan menjadi istri yang taat bagimu.” Dan Allah pun mempertemukan mereka berdua dengan kebaikan. Subhanallah...

Sumber : “90 Kisah Malam Pertama” karya Abdul Muththalib Hamd Utsman



Copas dari :  ,"*Rumahku adalah SYURGA ku*",
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=315188038562630&set=a.183133441768091.46671.183129368435165&type=1&theater
Kalau sudah musibah siapa yang dapat menghindarinya . . . Kebakaran di Dantang Gombang, Desa Banua Kepayang mengakibatkan 5 buah rumah hangus dan rusak dan membuat 10 anggota jiwa kehilangan tempat tinggal.
Tentu ini merupakan cobaan berat, apapun dan bagaimanapun rumah, maka itulah surga kita, Namun ketika rumah sudah tiada, harta benda hilang tentunya menjadi cobaan yang sangat berat.
Disamping itu semua, ketika cobaan berat ini bisa dipikul sesama secara bersama maka akan menjadi lebih ringan. Kebersamaan dan kepedulian antar sesama harus kita tumbuhkan di masyarakat secara luas dan massif.
PKS ingin seluruh elemen masyarakat, apakah itu LSM, Parpol, Pemuda, Pelajar apalagi Pemerintah untuk sigap dan tanggap terhadap musibah yang terjadi. 
Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan.
Dalam rangka kepedulian ini, dan ini memang sudah menjadi tradisi di PKS HST maka PKS membuka Posko Peduli Kebakaran di Simpang Air Mancur.


Semoga apapun yang kita sumbangkan, walaupun hanya sedikit sudah dapat memberikan senyuman dan dapat meringankan beban yang tertimpa musibah.
Kita selayaknya berpegang pada ucapan Orang kaya bisa jadi tidak berguna untuk orang lain, namun bisa jadi seorang miskin akan sangat berguna bagi orng lain. Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. Karena mamfaat dan berguna untuk orang lain, itulah yang terbaik.


Supriyadi, S.Sos.I selaku Ketua DPD PKS HST langsung turun tangan dalam penggalangan bantuan di Posko Peduli Kebakaran.  Hasil bantuan ini, 100% nya  akan diserahkan secara langsung kepada korban kebakaran.
Dalam pantauan Humas PKS ada beberapa elemen masyarakat yang melakukan Posko Peduli  di HST : PKS di Simpang Air Mancur dan Pramuka di Simpang Pantai Hambawang.
Ayo Kita Tunjukkan Kepedulian Kita.

Senin, 28 Mei 2012




Betapa banyak orang yang berilmu, namun tidak mengamalkan ilmunya. Begitupula betapa banyak orang yang hanya sampai pada niat baiknya, namun tidak serius untuk melakukannya. Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus melakukannya.

Banyak orang yang menyerah dengan masalah yang ada. Masalah membuatnya terperosok dan terkapar dan terus mati. Namun bukan berarti tidak ada orang  yang dengan masalahnya malah ia menjadi lebih hebat dan sukses. Masalah dan kesulitan membuat dia sadar, bangkit dan berusaha untuk maju, terus lahirlah inisiatif, inovasi dan kretifitas. Masalah dan kesulitannya membuat dia menjadi baru, maka sangat cocoklah yang orang katakana bahwa : “Saat menghadapi kesulitan, beberapa orang tumbuh sayap, sedang yang lain mencari tongkat penyangga.”

Kekuatan bukanlah sekedar kekuatan fisik  belaka, karena ada hal yang lebih penting dari itu, Kekuatan Mental.  Kekuatan Mental lah yang membuat orang bisa bertahan dlam hidupnya. Kebesaran seseorang tidak diukur dari kekuatannya, tapi diukur dari bagaimana dia berdiri tegap setiap kali dia terjatuh.

Kekuatan apa yang membuat orang dapat mengangkat badan dan bangun di tengah malam tuk shalat tahajjud, kekuatan apa yang membuat orang tua yang berjalan dengan susah payah untuk menuju ke mesjid biar sahalat berjamaa'h. Kekuatan apa yang dapat membuat orang mampu membawa tabung oksigen nya sendiri dengan susah payah untuk dapat shalat berjama'ah, Kekuatan apa yang meneteskan air mata kita . . .   


Silaturrahmi bagi Kalangan PKS merupakan sebuah kewajiban, begitupula nasehat menasehati juga merupakan bagian dari kewajiban yang lain. Inilah yang dilakukan Riswandi, SIP, yang merupakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, yang berasal dari PKS. 
Beliau juga merupakan anggota DPRD yang terpilih dari daerah Kabupaten hulu Sungai Tengah.
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya Jum'at, 25 Mei 2012 beliau dan isteri (Bu Hanifah) yang juga merupakan Ketua Bidang Perempuan di DPW PKS Kal Sel, berkunjung ke Barabai dan bertemu dengan Kader. 
Beberapa yang beliau sampaikan adalah tentang optimalisasi potensi untuk menuju kemenangan 2014, dan ini membutuhkan sebuah dinamisasi gerakan.
Dinamisasi ini akan sangat efektif ketika ditunjang oleh keluarga kader yang kokok dan kuat. Keluarga menjadi dapur pergerakan PKS, ketika keluarga kokoh maka akan mempunyai produktifitas yang tinggi, ujar Bu Hanifah menambahkan. Dan Kekokohan keluarga ini harus ditunjang dengan komunikasi yang lancar dalam keluarga.


Habib Aboe Bakar Al Habsyi, selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk Daerah Pemelihan Kalimantan II yang meliputi salah satunya Kabupaten Hulu Sungai Tengah, secara rutin rutin ke daerah dalam rangka menyaring aspirasi, advokasi dan silaturrahmi dengan pengurus dan keluarga besar PKS dan masyarakat secara luas.


Kegiatan ini juga biasanya diselingi dan diselaraskan dengan waktu reses anggota dewan. Mudah-mudahan kegiatan ini men unjukkan bahwa anggota DPR RI, ataupun DPRD Provinsi dan Kabupaten dari PKS selalu komit  untuk terus bersama dan memperjuangkan kemaslahatan ummat di Banua.

Selasa, 15 Mei 2012

Hidayat Nur Wahid dan Didik J. Rachbini
“Jaringan komunitas mereka sangat besar dan berkomunikasi satu sama lain. Mereka ada yang dipersatukan karena faktor pekerjaan, seperti paguyuban warteg, perajin batik, pedagang martabak, namun banyak pula yang diikat karena hubungan darah dan kekerabatan. Jadi dukungannya sangat solid,” imbuh Ketua Panitia Deklarasi Komunitas Masyarakat Jawa Dukung Hidayat+Didik, Joko Widodo (41).
Joko menambahkan, sebagai tokoh nasional Hidayat Nur Wahid dapat dipercaya, terbukti sampai dengan saat ini Pak Hidayat bersih dari kasus korupsi. “Jangankan kasus dan isu korupsi, bau-nya saja gak tercium tuh” selorohnya.
Jakarta – Tokoh dan masyarakat Jawa di Jakarta hari ini akan mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan No 4 Hidayat+Didik dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta nanti. Dukungan terbuka tersebut diberikan dengan membubuhkan tandatangan oleh 1.000 tokoh Jawa di atas kain putih berukuran 1×20 meter. Deklarasi dukungan digelar di pelataran kantor pemenangan duet pasangan berdarah Jawa tersebut di Jalan Warung Buncit No 30 Jakarta Selatan , Selasa (15/5/2012), pukul 12.00 WIB.
Sedikitnya, 1.000 tokoh masyarakat dan perwakilan anggota komunitas Jawa telah memberikan konfirmasinya untuk hadir secara langsung. Mereka adalah warga Jakarta yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur,dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari warga asal Jateng, dukungan mengalir dari dari komunitas masyarakat Solo, Klaten, Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo, Tegal, Pekalongan, Semarang dan Demak (Jawa Tengah). Seperti komunitas pedagang sayur mayur dan bakso (Solo), komunitas pengrajin mebel (Jepara), dan lain-lain.
Sedangkan warga asal Jawa Timur diwakili antara lain oleh: Komunitas Reog Ponorogo, Paguyuban Keluarga Besar Arema, Ojek Kramat Jati (Pamekasan), Paguyuban Supir Trailer Jakarta Utara (Sampang) dan Alumni Warga Persis Bangil.
Adapun dari Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut nama Komunitas Kulonprogo, Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) dan Komunitas Warakaban Jakarta.
Ketua Panitia Deklarasi Komunitas Masyarakat Jawa Dukung Hidayat+Didik, Joko Widodo (41), menyatakan komunitas masyarakat Jawa ini berasal dari lintas profesi, agama, afiliasi sosial politik dan kemasyarakatan. Walaupun lahir dan berasal dari suku Jawa, mereka sudah bertahun-tahun tinggal dan menjadi warga Jakarta.
“Jaringan komunitas mereka sangat besar dan berkomunikasi satu sama lain. Mereka ada yang dipersatukan karena faktor pekerjaan, seperti paguyuban warteg, perajin batik, pedagang martabak, namun banyak pula yang diikat karena hubungan darah dan kekerabatan. Jadi dukungannya sangat solid,” imbuh Joko.
Selain menyosialisasikan Hidayat+Didik di internal mereka, komunitas masyarakat Jawa ini juga siap terlibat dalam kampanye pasangan no 4 ini secara luas di masyarakat lainnya.
“Para pedagang siap menempeli toko, warung dan gerobak dagangan mereka dengan stiker dan alat peraga kampanye Hidayat+Didik. Sementara kaum professional siap menyebarluaskan pesan-pesan Hidayat+Didik ke para kolega dan kliennya,” jelas Joko.
Jadi, lanjut Joko, sosialisasi Hidayat+Didik akan bergerak terus secara berantai di masyarakat, sebagai sebuah kampanye word of mouth yang tak pernah berujung. Kekuatannya akan lebih besar daripada kampanye konvensional karena masyarakat sendirilah yang menjadi agen iklannya. Sehingga yang terkerek bukan sekedar popularitasnya, namun juga level elektabilitasnya.
“Apalagi sebagian besar populasi warga Jakarta juga berasal dari Jawa. Maka ikatan emosional mereka akan semakin kuat mendukung duet Hidayat+Didik yang berasal Klaten Jateng dan Madura Jatim,” tuturnya.
Acara deklarasi sendiri akan dipenuhi dengan nuansa Jawa. Baik panggung dan hiburan yang ditampilkan dirancang khusus dengan sentuhan budaya Jawa. Bahkan sajian makanan untuk para hadirin pun berasal dari penganan khas Jawa. Para pedagang dari komunitas pendukung akan membawa gerobak makanannya untuk menjamu para peserta.
Diantaranya akan tersedia gudeg yogya, soto kudus, bakso malang, Sate Madura, Dawet Ayu Banjarnegara dan lain sebagainya.
Selain itu, dalam acara ini, rencananya akan dideklarasikan pula kampanye dukungan Hidayat Didik lewat media sosial. Yakni “Gerakan Satu Juta Facebookers Dukung Hidayat Didik Pimpin DKI Jakarta”. [SJ]
Cp. Ketua Panitia Deklarasi Joko Widodo (081393944444/ 081510517157)

Senin, 14 Mei 2012


Kirim Print
Bismillahirrahmanirrahim…
Kita berbicara tentang sebuah partai politik di Indonesia kali ini, bukan Partai Demokrat sang pemenang pemilu 2009 atau pun Golkar pemenang pemilu 2004 atau PDIP pemenang pemilu tahun 1999, partai ini belum pernah menjadi pemenang pemilu, prestasi terbaiknya “hanya” menduduki peringkat ke-4 di Pemilu 2009 dan belum berhasil mencapai target suara yang telah dicanangkan, yaitu 20 juta suara di Pemilu 2009.
Partai itu adalah Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Partai  yang didirikan di Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 9 Jumadil ‘Ula 1423 bertepatan dengan 20 April 2002. PKS adalah kelanjutan dari Partai Keadilan yang didirikan pada hari Senin, tanggal 26 Rabi’ul Awwal 1419 bertepatan dengan 20 Juli 1998.
Partai yang sudah melahirkan banyak tokoh dalam blantika politik Indonesia, seperti Nurmahmudi Ismail (mantan menteri Kehutanan dan sekarang Walikota Depok), Hidayat Nur Wahid (mantan ketua MPR) Tifatul Sembiring (Menkominfo), Gatot Pudjo Nugroho (Plt. Gubernur Sumatera Utara), Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat), Sa’aduddin (Bupati Bekasi) dan tokoh lainnya. Partai ini pun banyak menghasilkan  politisi muda yang cerdas, seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, Andi Rahmat, Mahfudz Sidiq, Nasir Djamil, Mustafa Kamal dan politisi muda lainnya. Barisan wanitanya pun tak kalah hebat terlahir dari Partai ini, seperti Yoyoh Yusroh, Nursanita Naustion, Ledya Hanifa serta lainnya. Bukan di bidang politik saja, Partai ini pun banyak menelurkan para sastrawan hebat seperti Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, M. Yulius dan lain-lain.
Tapi bukan kehebatannya yang akan kita bicarakan saat ini. Ini masalah nasib PKS saat ini yang terasa “memprihatinkan”. Lihat saja beberapa bulan lalu mereka dikejutkan dengan manuver dari mantan pendiri mereka, sang Presiden PKS dikatakan sebagai mantan mujahidin Afghanistan yang membuat para pemilih PKS yang tidak terlalu “ekstrem” dalam masalah jihad memikirkan ulang untuk memilih PKS karena takutnya PKS punya “hidden agenda” untuk Indonesia. Lalu sang Presiden dilaporkan ke BK DPR-RI karena menerima uang dari Jusuf Kalla yang sudah dibantah sendiri oleh JK. Sang pelapor tidak membawa bukti apa-apa, selain “katanya”. Sekjennya pun dilaporkan ke KPK terkait dugaan penggelapan dana yang sudah di-clearkan juga karena jumlahnya berbeda dengan yang diaudit KPUD DKI kala itu. Belum lagi masalah 3 petingginya yang poligami, lalu laporan ke polisi tentang presidennya dan polisi menolak laporan tersebut. Semua ini jelas terlihat bahwa memang PKS saat ini sedang memprihatinkan.
Lihat saja, mana ada liputan tentang pekerjaan para kadernya di tingkat grassroot, adakah liputan tentang Forsitma (Forum Silaturahmi Majelis Ta’lim) atau liputan bahwa kader-kader partainya selalu mengadakan bakti sosial di tiap 2 bulan?? Tidak ada, yang ada paling hanya cibiran bahwa mendekati majelis ta’lim karena ingin suara, “mengadakan baksos kok pake cerita-cerita, itu riya namanya”. Apalagi yang dibutuhkan masyarakat sekarang bukan ikan tapi pancing, baksos cuma buat masyarakat jadi manja tidak mau bekerja, semua ini PKS-lah penyebabnya!!!
Ketika RATUSAN RIBU kadernya turun ke jalan untuk menyuarakan keadilan untuk sesama di belahan bumi lainnya, media pun melakukan korupsi berita, paling hanya ditulis ratusan atau ribuan, dan komentar yang akan muncul hanya “PKS selalu membuat sulit warga Jakarta dengan demonya, buat macet aja!!!” semua ini PKS-lah penyebabnya!!!
Tak pernah ada juga liputan tentang kader-kadernya yang berjasa, mereka lupa perda larangan merokok lahir dari para anggota DPRD dari PKS, kenaikan gaji PNS dan Tunjangan Kinerja Daerah untuk PNS DKI pun lahir dari tangan-tangan mereka, yang ada hanya “larangan merokok melanggar hak manusia dan menaikkan tunjangan PNS hanya membuat sembako tambah melambung” semua ini PKS-lah penyebabnya!!
Bukan hanya dari kalangan external, dari kalangan umat Islam pun PKS seperti “pesakitan” mereka dianggap berdakwah dengan cara yang haram, demokrasi itu haram!!! Karena mayoritas ulama mengatakan itu (yang ketika ditanyakan siapa saja ulamanya, tidak pernah dijawab) padahal ini hanya masalah khilafiyah saja. PKS juga dianggap telah keluar dari ciri khas dakwah mereka, semuanya sekarang berjas dan naik mobil mewah, “biasanya tuh PKS jalan kaki, masak sekarang naik mobil, gak militan!!” Sudah keluar dari khithahnya, karena para petinggi nya sudah hubbuddunya (cinta dunia) maka para umat Islam hari ini pun semakin banyak yang mengejar dunia, semakin banyak membuat usaha biar dapat penghasilan yang banyak… semua ini PKS-lah penyebabnya!!!
Mereka pun sekarang serba salah, seperti cerita tentang poligami misalnya, ketika ada yang mengatakan bahwa poligami beberapa petinggi PKS bermasalah, maka semua mencaci…”astaghfirullah ustadz kok begitu, pada zina semua” tapi ketika ditegaskan tidak ada yang bermasalah, karena PKS tidak melarang poligami, semua mencaci juga ,“ustadz gatel, doyannya kawin doang”
Ketika berita keburukan mereka ada di suatu media, lihatlah link-link lainnya tentang berita itu, banyak sekali, jika kita buka satu persatu, inti pemberitaannya sama, cuma judulnya saja. Media sedang menggiring pembaca mau baca berita yang mana saja, media sedang menghidangkan para pembaca judul yang berbeda, terserah mau baca yang mana intinya PKS buruk citranya.
Kalian pasti pernah dengan berita bahwa anggota dewan PKS tertanggap main judi kan?? Pasti, karena berita itu dimuat di semua media. Tapi tahukah kalian bahwa anggota dewannya sudah dipecat?? Tahukah Anda bahwa anggota dewan tersebut berasal dari eksternal PKS? Yang dirangkul untuk memastikan bawah PKS memang partai terbuka?? Hhmm sepertinya itu bukan berita yang bagus buat media, kecuali beberapa saja. Karena “bad news tentang PKS” adalah “good news” untuk media.
Sekarang posisi mereka serba salah,  ketika era tanzhimi dulu, kader PKS dikatakan eksklusif, tidak membaur dan ini tidak akan memuluskan dakwahnya, karena Islam itu rahmatan lil alamin, tidak tersekat, semua harus bisa menerima manfaat dari Islam, karena Islam bukan hanya untuk kader saja tapi untuk seluruh lapisan masyarakat. Tapi ketika PKS memproklamasikan bahwa mereka adalah partai terbuka, siapa saja boleh jadi anggotanya (bukan hanya kader) mereka pun dicaci, menghalalkan segala cara untuk dapat suara, berteman dengan kafir bahkan ada yang mengatakan semuanya akan masuk neraka (kayak neraka punya dia aja).
PKS, oh PKS, kasihan sekali nasib kalian, apapun yang kalian lakukan akan ada penentangnya, mending mundur sajalah, bubarkan partainya, kan enak tidak perlu mendengar cibiran banyak orang? Jangan nekad deh PKS. Ada bom buku di Utan Kayu aja, kalian kena getahnya. Jangan-jangan ketika misalkan kader kalian menjadi presiden suatu saat nanti, akan ada kudeta berdarah dari masyarakat, karena kalian tidak pernah disuka.
Tapi, ya kalau kalian tetap nekad, tetap kuat dengan cibiran semua pihak, tetap kokoh strukturnya, tetap membaca Qur’an walau buat acara di hotel, tetap membina ribuan halaqah yang di dalamnya membicarakan kebaikan, tetap banyak mendirikan sekolah islam terpadu dan pesantren-pesantren tahfizh, tetap kuat bekerja di grassroots, membina majelis ta’lim, membina pengajian kantoran, pengajian karang taruna, membina banyak majelis ta’lim membina rohis-rohis sekolah dan LDK kampus, ya sudah, saya tidak bisa banyak berkata, kau teruskan saja apa yang selama ini sudah kau lakukan, wahai PKS.
Dan izinkan aku ada di dalam barisan kalian, seraya meneriakkan takbir dan berkata “bekerja untuk Indonesia adalah ibadah”.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/05/20366/pks-mendingan-bubar-aja-deh/#ixzz1uxVeUvJ3

Minggu, 13 Mei 2012

Diskusi UNIMIG dengan Buruh Migran Indonesia Hong Kong

Tin Hau Art, 6 Mei 2011. Letaknya tak jauh dari Victoria Park, jalan saja lempang beberapa bangunan seberang Librari Central, tampaklah gedung Tin Hau Art, Hongkong. Di sinilah acara diskusi "orang Dewan" yang didampingi Presiden UNIMIG (Union Migrant Indonesia) Muhammad Iqbal dengan BMI (Buruh Migran Indonesia) Hong Kong. Kabarnya masih dalam rangka Mayday, Hari Buruh Internasional.

Pembicaranya ditambah Mia Sumiati, pentolan aktivis BMI HK yang sudah malang-melintang membela rekan-rekannya yang sedang bermasalah. Susie Utomo, aktivis penulis dari Forum Lingkar Pena HK. Saringatin, ketua ATKI, dan Riri dari Golpindo.


“Mari kita diskusi dengan cerdas, sopan dan damai,” himbau Bustomi, pembawa acara dengan vokal yang telah berubah; suara cowok. Padahal, jelas dia dilahirkan sebagai perempuan.


Sementara di luar sana, di depan KJRI tiada hari Minggu tanpa demo BMI! 
Diawali dengan membahas rencana revisi Undang Undang; tentang perburuhan TKI. Kemudian pemateri bergiliran memaparkan permasalahan yang terjadi di kalangan BMI (Buruh Migran Indonesia) Hong Kong.

Di sini barulah saya tahu bahwa anggota Dewan bernama
Martri Agung Komisi 9 ternyata dari PKS. Bersama Iqbal UNIMIG, Martri Agung meluangkan waktunya mengunjungi shelter-shelter yang ada di negeri beton, bahkan lanjut mampir di shelter MATIM, Macau.

“Baru kali ini ada anggota Dewan yang mau temu muka langsung tanpa protokoler KJRI,” cetus seorang rekan BMI di sebelahku.


Susie Utomo menyampaikan masukannya plus idenya yang cerdas kepada Martri Agung antara lain; ”Buatlah semacam Hotline, khusus untuk TKI di DPR sana. Kami anak-anak BMI sudah canggih urusan internet. Kita buat seperti teleconference atau Skype…”.


Usulannya kontan disambut tepuk tangan riuh oleh hadirin. Ada juga yang nyeletuk: ”Malah mungkin orang Dewannya yang gaptek. Hihi!”


Pada sesi dialog interaktif, dua BMI menyampaikan keluhannya tentang KTKLN. Beberapa penanya menyampaikan keluhan tentang perlakuan yang mereka peroleh di Terminal 4.


“Hanya ke Tanggerang, tapi setelah digiring ke Terminal 4, saya harus menunggu selama seharian, dimintai 150 ribu pula. Padahal kalau pulang sendiri naik bis cukup 10 ribu saja. Dan gak pake acara nunggu seharian segala. Ini kenapa harus dipersulit?”


“Itulah Indonesia, kalau bisa dipersulit, yah kenapa tidak dipersulit saja?”, seorang BMI nyeletuk, segera mendapat tepuk tangan riuh hadirin.


“Itu urusannya BNP2TKI, seperti KTKLN juga demikian,” jelas Hari utusan KJRI yang datang terlambat.


“Terminal 4, bagaimana Pak?”


“Ya, itu jelas urusannya BNP2TKI juga!”


“Iiiih, kalau begitu, kerjaannya BNP2TKI cuma mempersulit TKI, begitu?”


Sepertinya tidak jelas dijawab, utusan KJRI malah bahas urusan lainnya yakni pembuatan paspor sebagai bagian dari tugasnya.


Hasil diskusi dan masukan akan disampaikan ke DPR, demikian janji Martri Agung, Kita lihat saja!


Saya diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan sebelum acara ditutup. Seperti biasa saya menyampaikan himbauan agar BMI HK tergerak untuk menulis; merekam jejaknya dalam bentuk karya sastra.


Dua buku saya sampaikan kepada Martri Agung sebagai kenangan, yakni; Surat Berdarah Untuk Presiden karya Nadia Cahyani dkk dan Cintaku di Negeri Jackie Chan karya Ida Raihan.


by: Pipiet Senja



*http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/05/08/pak-dewan-ini-ke-hong-kong-bukan-untuk-piknik/


Para petani menyampaikan ucapan terima kasih kepada PKS yang beberapa waktu lalu telah menolak kenaikkan BBM. Karena kenaikkan BBM akan sangat memberatkan masyarakat.

Ucapan terima kasih itu disampaikan langsung kepada Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam acara Temu Tani Malang Raya di Dusun Melo'an, Desa Sidorejo, Kecamatan Jebung, Malang, Sabtu (5/5).


"Kalau kemarin jadi naik, entah bagaimana nasib masyarakat kecil seperti kami," kata Sukarji, salah seorang petani dari Dusun Cemoro Kandang, Kabupaten Malang.


Para petani berharap, PKS terus konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil, termasuk nasib petani, yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat Indonesia.


Pernyataan senada juga disampaikan oleh kelompok wartawan kota Malang dalam acara jumpa pers terkait penyelenggaran Milad PKS ke-14 dan perkenalan (soft launching) calon walikota Malang dari PKS. "'Kami memberikan apresiasi kepada PKS yang sudah menolak kenaikkan BBM. Karena hal itu bermanfaat bagi masyarakat," kata salah seorang wartawan.


Menanggapi hal tersebut, Luthfi mengatakan, tidak mudah menjaga konsistensi. Seringkali pembelaan kepada masyarakat yang dilakukan PKS disalahpahami oleh para politisi.


"Kita sering disebut sebagai anak nakal. Dikatakan pengkhianat dan lain sebagainya. Inilah tantangannya," jelas Luthfi.


Namun demikian, walaupun berat tantangannya, PKS akan tetap menjaga jati dirinya sebagai partai yang mengedepankan pembelaan kepada masyarakat kecil.

*http://www.pks.or.id/content/petani-apresiasi-sikap-pks-tolak-kenaikkan-bbm


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (8/5), merilis urutan kategori warga negara pelanggar hukum yang terlibat kasus dugaan korupsi sepanjang kuartal pertama tahun 2012. Dalam daftar tersebut, anggota parlemen menduduki peringkat teratas warga negara yang ditahan sebagai tersangka korupsi. "Ada enam orang [yang terlibat korupsi] dari DPR dan DPRD [DPD]," kata juru bicara KPK, Johan Budi, di Jakarta, Selasa (8/5).


Di antara anggota parlemen yang tengah diselidiki KPK tahun ini adalah Anggota Banggar DPR Wa Ode Nurhayati (PAN) dan anggota parlemen dari Partai Demokrat Angelina Sondakh.


Sementara peringkat kedua dalam yakni orang-orang dari lembaga swasta, diikuti oleh pejabat pemerintah, termasuk wali kota, gubernur dan pegawai negeri berpangkat tinggi.


Selama periode empat bulan, KPK mengklaim telah mengembalikan uang negara dari tindak pidana korupsi senilai Rp 24,8 miliar. "Jumlah kerugian negara yang disimpan dan diberikan kepada negara sebagai penerimaan bukan pajak dari kasus korupsi sebesar Rp 24.891.091.799," kata Johan.

Senin, 07 Mei 2012


PKS Cinta Alam

PKS-KALSEL.OR.IDMANDIANGIN, Sebagai partai dakwah berbasis kader, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus melakukan pembinaan terhadap anggotanya. Berbagai bentuk pembinaan untuk peningkatan kapasitas kepribadian (capacity building) anggota terus dilakukan, salah satunya melalui Jambore (Mukhayam) Pandu Keadilan Dasar 2 (MPK-D2) yang dipusatkan di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Mandiangin, Kabupaten Banjar. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 6-8 April 2012, digawangi oleh Bidang Kaderisasi DPW PKS Kalsel dan dieksekusi oleh Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) DPW PKS Kalsel.
Ketua DPW PKS Kalimantan Selatan mengatakan, program Jambore Pandu Keadilan Dasar 2 ini bertujuan untuk membentuk kader sehingga memiliki kepribadian paripurna (rabbani), baik secara fisik, mental maupun spritual.
“PKS sangat peduli untuk membina kadernya dari segala aspek agar memiliki kepribadian robbani. Di di Mandiangin, kita mencetak Kader militan luar dalam, yang kuat secara jasadiyah, kuat secara ruhiyah dan kuat secara fikriyah. Program ini berkelanjutan dan dilaksanakan rutin setiap Tahun untuk berbagai level pembinaan,” kata Ibnu, di Mandiangin, Jumat (06/04/2012).
PKS Kalimantan Selatan, juga membawa puluhan bibit tanaman buah yang kemudian diserahkan secara resmi oleh ketua DPW kepada Ketua Panitia MPK-D2, Khairuddin Al-Asy’ari dihadapan seluruh peserta sebagai bentuk kecintaan terhadap kelestarian alam.
“Setelah menolak kenaikan BBM, PKS juga sangat serius dalam melestarikan lingkungan hidup, sehingga ketika PKS turun ke alam, maka PKS akan memberikan manfaat, bukan merusaknya” kata Ibnu dalam amanatnya pada saat upacara pembukaan.
Ibnu Sina juga menambahkan bahwa Mukhayam ini wajib diikuti oleh seluruh kader tanpa kecuali, “Mukhayam ini adalah tarbiyah yang menyatukan fikriyah, aqliyah, dan jasadiyah, program ini wajib untuk semua kader rijal yg selalu siap siaga di medan dakwah, karenanya Mukhayam itu Laki!” pungkas Ibnu dalam sambutannya, yang kemudian disambut oleh gemuruh takbir peserta.
Ketua Panitia, khairuddin yang akrab dipanggil Heru mengatakan, bahwa Kegiatan MPK-D2 ini diikuti oleh kader-kader anggota muda PKS Se-Kalimantan Selatan, menu kegiatannya sendiri lebih banyak bersifat Fisik, setiap peserta wajib membaca Qur’an 1 Juz sehari, melakukan Push-Up, Sit-Up dan Back-Up minimal 50 kali, lari keliling bukit dan dipuncaknya akan ada Long March selama 8 Jam.
“kami yakin, dengan fisik yangn kuat, maka amanah-amanah dakwah akan bisa diselesaikan dengan lebih baik” ucap Heru.
Setelah Long March , Acara akhirnya ditutup secara resmi oleh Hendra, Kabid Humas DPW PKS Kalsel pada Ahad petang (8/4/2012). Hendra mengatakan bahwa dalam kegiatan mukhayam inilah, muncul bentuk kesabaran yang sesungguhnya, bentuk ukhuwah yang sebenarnya, dan rasa cinta yang tak bertepi.
“InsyaAllah, dengan begini kita akan terbiasa untuk selalu bersiap-siaga, pujilah Allah, Istighfarlah… dan Allah akan memberikan pertolongan dan kemenangan pada dakwah kita…”pungkas Hendra, dalam amanatnya di upacara penutupan.
Acara penutupan sendiri, dihiasi dengan doa yang mendalam untuk beberapa peserta yang masih tertinggal jauh dari longmarch serta diakhiri dengan salam peluk keliling oleh peserta dan panitia. (MSS)

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.(QS. Al Qur’an, 7:199)

“…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An Nuur, 24:22)

… dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)

“Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.”
(Qur’an 42:43)

“…menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.” (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)

“Tidaklah sedekah itu akan mengurangi harta, dan tidaklah seseorang yang memaafkan kezhaliman orang lain kecuali Allah akan menambahkan baginya kemuliaan dan ia tidak akan dirugikan.” (HR Ahmad No – 6908)

“Barangsiapa memaafkan kesalahan orang lain maka Allah akan memaafkan kesalahannya pada hari kiamat.” (HR Ahmad No – 7122)

“Keutamaan yang paling utama adalah kamu menyambung orang yang telah memutusmu, kamu memberi orang yang tidak pernah memberimu dan mememaafkan orang yang mencelamu“.(HR Ahmad No – 15065)

“Siapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi. Dan siapa yang tidak mau memaafkan, maka ia tidak akan dimaafkan (diampuni).”(HR Ahmad No – 18447)

Maafkan diri sendiri. Jangan menyesali kesalahan. Maaf itu mengobati hati dan mendamaikan diri.
Hidup penuh maaf adalah jalan bagi kelapangan dan kedamaian jiwa. 

Jadilah orang yg pemaaf,justru jangan pernah menjadi orang yg selalu di maafkan
Kita harus saling memaafkan dan kemudian melupakan apa yang telah kita maafkan 


Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
Hamka
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Hamka
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.
Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.
Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
Ali bin Abi Thalib
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
A’idh Al-Qorni

Selasa, 01 Mei 2012







Bisa, bisa, pasti bisa! Coba teriakkan kata itu disetiap waktu Anda, teriak dalam hati pun sebenarnya juga bisa. Bagaimana rasanya sekarang? Apakah ada perbedaan dari sebelum Anda meneriakkan dengan sesudah meneriakkan kata tersebut? Kalau Anda serius dengan sepenuh hati Anda meneriakkan kata-kata “bisa, bisa, pasti bisa!”, pasti bisa merasaka perbedaan semangat dalam diri Anda.


Semangat Baru Setiap Langkah ke Masa Depan!


Sebenarnya itu adalah aktifitas dalam hati saya yang biasanya saya lakukan disaat saya merasa kalau semangat saya mulai menurun, dengan mengatakan (biasanya dalam hati) kalau saya pasti bisa maka alam bawah sadar saya akan menyemangati pikiran saya untuk terus berusaha. Selain itu, membuang beberapa alasan dalam diri saya juga merupakan cara saya untuk menyemangati pikiran saya.


Semangat baru dalam setiap aktifitas adalah sangat diperlukan untuk mendongkrak kualitas dari pekerjaan kita. Dengan semangat baru maka kita bisa semakin serius dengan pekerjaan kita, dan jika semakin sulit suatu pekerjaan maka harus ditambah juga semangat baru kita.


Jangan pikirkan bagaimana caranya kita bisa menyelesaikan suatu pekerjaan atau masalah itu dulu, akan lebih baik kalau berkomitmen atau mengumpulkan semangat dulu, dengan begitu kita bisa berkonsentrasi pada pekerjaan tersebut. Kalau kita langsung memikirkan caranya, meskipun nanti kita sudah tahu caranya tapi belum tentu kita bisa menyelesaikannya jika kita tidak memiliki komitmen dan semangat untuk menyelesaikan masalah tersebut.


Untuk bisa memunculkan semangat baru sebenarnya itu mudah, jika Anda serius ingin mempunyai semangat baru itu maka Anda juga harus memiliki keingingan untuk memiliki semangat baru itu. Semangat biasanya tidak akan muncul jika tidak ada keinginan dalam diri, jadi sebelumnya Anda harus memiliki keinginan terlebih dahulu. Bagaimana caranya?


Ada cara paling ganas untuk memunculkan rasa ingin pada diri kita, yaitu ancam diri Anda sendiri! Bagaimana caranya kita bisa mengancam diri kita sendiri? Artikel ini bisa menjelaskan kepada Anda: “Jangan Menunggu Masa Depan“. Di artikel tersebut ada makna yang cukup mengancam pada diri kita yang seharusnya kita pikirkan baik-baik.


Semangat baru dalam setiap aktifitas sangat diperlukan, agar apa yang kita kerjakan bisa menghasilkan secara maksimal dan tentu ini akan sangat berpengaruh terhadap apa yang akan kita dapatkan nantinya. Kalau kita bekerja secara standar-standar saja, tentu saja apa yang kita dapatkan juga standar. Tapi kalau mau lebih, semangatkan diri Anda untuk terus memaksimalkan segalanya sampai di masa depan.


Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang Kakek tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun Kakek itu tetap menjual amplop. Mungkin Kakek itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.
Kehadiran Kakek tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran Kakek tua itu.


Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat Kakek tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu Kakek itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri Kakek tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkus plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi Kakek tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.
Kakek itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.


Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Kakek itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Kakek cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si Kakek tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, Kakek tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.


Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat Kakek tua itu untuk membeli makan siang. Si Kakek tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di fesbuk yang bunyinya begini: “Kakek-Kakek tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap….”.


Si Kakek tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.


Dalam pandangan saya Kakek tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si Kakek tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.
Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si Kakek tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si Kakek tua.


Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si Kakek tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.
sumber : blog Rinaldi Munir


Mari kita bersyukur telah diberikan kemampuan dan nikmat yang lebih daripada kakek ini. Tentu saja syukur ini akan jadi sekedar basa-basi bila tanpa tindakan nyata. Mari kita bersedekah lebih banyak kepada orang-orang yang diberikan kemampuan ekonomi lemah. Allah akan membalas setiap sedekah kita, amiin





Ikhlas memaafkan kesalahan orang lain adalah suatu perbuatan yang tidak mudah, apalagi jika kesalahan yang dibuatnya adalah suatu kesengajaan untuk menyakiti hati kita. Tapi percayalah keikhlasan kita memaafkan orang yang berbuat salah pada kita akan membuat kita lebih tenang dalam menjalani kehidupan ini.
Sembilan tahun yang lalu aku adalah seorang ibu muda yang masih belajar untuk mengendalikan emosi dalam menjalani hidup berumah tangga. Aku dikaruniai seorang putri. Kami tinggal disalah satu kompleks perumahan yang rata2 dihuni oleh pasangan muda yang masing2 juga punya anak yang sebaya.

Mungkin ada saja orang yang selalu merasa lebih kaya, lebih alim, dan lebih pintar dari kita. Aku adalah orang yang bisa dibilang disepelekan oleh salah satu tetangga. Sering tahu2 diam dan nggak mau menyapa tanpa tahu aku salah apa, dan anakku selalu menangis jika bermain dan disitu ada anaknya dia.
Kubesarkan hati untuk selalu menyapanya, memberinya sesuatu untuk menghilangkan kebenciannya meski aku tak pernah tahu apa yang membuatnya marah atau membenciku, berdoa adalah kunci kekuatan hatiku, karena aku tahu Allah itu tidak pernah tidur, Allah maha melihat, juga maha mendengar.
Kadang aku bertanya pada diriku sendiri mungkinkah karena aku termasuk orang yang tidak mampu saat itu, tapi sudahlah kukubur semua prasangka burukku,karena aku nggak mau prasangkaku akan menjadi bumerang padaku dan keluargaku. Aku hanya yakin satu hal bahwa aku masih punya Tuhan yang tidak pernah meninggalkanku yang selalu akan mendengar doa2 setiap hambanya.
Waktu terus berlalu, dan Tuhan pun menjawab doaku. Suatu hari dia datang dan meminta maaf padaku. Meski aku tahu mungkin masih ada perasaan malu untuk mengakui kesalahannya. Aku rasanya berada di ujung langit yang begitu tinggi, karana aku telah menundukkannya dengan dia datang ke rumah dan mengucap kata maaf di depanku.
Semula susah sekali melupakan begitu saja kesalahan2 dan sikap2 nya yang selalu menyepelekanku apalagi terhadap anakku. Meski sampai sekarang aku tak pernah tahu apa yang membuatnya bersikap begitu. Apakah karena dia merasa lebih dan lebih di bandingkan aku, aku tak pernah menanyakannya. Dan bagiku itu tak perlu kutanyakan.
Kutanggapi permintaan maafnya dengan senyuman, meski dalam dadaku berkecamuk perasaan yang tidak karuan, antara ya dan tidak. Karena sembilan tahun bukanlah waktu yang singkat untuk kita bersabar menghadapi kelakuannya padaku dan anakku.

Untuk memunculkan keikhlasan dalam diriku tidaklah mudah. Beberapa malam susah pejamkan mata, susah khusyuk dalam sholat. Kusembunyikan p erasaan gundahku dari pandangan suamiku. Sampai suatu hari kusadari bahwa aku harus benar2 ikhlas memaafkannya, baru kurasakan ketenangan dalam hidup. Kuhilangkan perasaanku yang merasa menang atas permintaan maafnya padaku.
Aku yakin jika kita selalu ikhlas memaafkan kesalahan orang lain, kita akan selalu menemukan kemudahan, paling tidak untuk ketenangan batin kita, agar tidak selalu diselimuti oleh dendam.

Dan satu yang paling penting adalah kekuatan doa dan kesabaran adalah kunci dari keikhalasan untuk memaafkan setiap kesalahan


Seorang dokter sedang bergegas masuk ke dalam ruang operasi di karenakan ada seorang pasien yang membutuhkan bantuannya.


Sang ayah dari pasien yang akan di operasi menghampirinya dan dengan gusar berkata "Kenapa lama sekali anda sampai ke sini ? Apakah anda tidak tahu bahwa nyawa anak saya terancam jika tidak di operasi?

Dokter itu tersenyum dan berkata "Maaf, saya sedang tidak berada di rumah sakit, tapi secepatnya saya menuju kemari ketika pihak rumah sakit menghubungi saya"

Kemudian dokter tersebut bergegas menuju ke ruang operasi, setelah beberapa jam ia keluar dengan senyuman di wajahnya dan berkata kepada ayah dari pasien tersebut "Syukurlah, anak anda sudah tertolong dan keadaannya sudah sangat stabil".

Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersebut berkata lagi "Suster akan membantu anda jika ada yang ingin anda tanyakan", setelah berkata dokter tersebut segera berlalu dengan tergesa-gesa.

Sang ayah berkata kepada suster "Kenapa dokter itu angkuh sekali ? dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya !!!"

Sambil meneteskan air mata suster menjawab "Anak dokter tersebut meninggal dalam kecelaaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak anda. Sekarang anak anda sudah selamat dan ia bisa kembali berkabung".

Pesan Cerita :

Janganlah kita tergesa-gesa memberikan penilaian terhadap seseorang, tapi maklumilah bahwa setiap orang di sekeliling kita menyimpan cerita kehidupan yang terbayang di benak kita.

Ada air mata di balik senyuman

Ada kasih sayang di balik setiap amarah

Ada PENGORBANAN di balik setiap ketidak pedulian

Ada harapan di balik setiap kesakitan

Ada kekecewaan di balik setiap derai tawa

Semoga kita semua bisa menjadi manusia dengan rasa toleransi yang semakin luas dan bersyukur dengan apa yang telah kita miliki dalam hidup ini. Ingatlah, kita bukannya satu-satu manusia dengan segudang masalah.

Tersenyumlah, karena senyum mampu membasuh setiap luka

Maafkanlah, karena maaf mampu menyembuhkan semua rasa sakit
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!