Banyak keteladanan dalam diri Ust Faqih Jarjani, seperti dalam tulisan yang bisa dibaca disini . Sifat-sifat teladan inilah yang melahirkan sebuah kebesaran jiwa di tengah permasalahan yang beliau hadapi.
Permasalahan hukum yang dihadapai Ust. Faqih Jarjani yang berhujung pada hasil putusan pengadilan yang menyatakan Ust. Faqih Jarjani bersalah dan harus menjalani hukum penjara telah banyak memberikan pelajaran bagi masyarakat luas. Pelajaran ini sekaligus memberikan bukti nyata akan sebuah kebesaran jiwa Ust. Faqih jarjani.
1. Kasus
hukum yang sangat bernuansa politis dan kental dengan indikasi konspiratif setidaknya memberikan pelajaran
bahwa hukum dunia, hanyalah hukum dunia. Hukum dunia tidak mutlak memberikan
keadilan dan sekaligus tidak mutlak bermuatan kebenaran, sangat berbeda dengan hukum
akhirat, disanalah nantinya kebenaran dan keadilan akan ditegakkan. Nuansa politis dan indikasi konspirasi bisa dibaca lebih lengkap disini.
2. Sebagai Warga Negara yang baik, yang taat pada hukum yang
berlaku Ust. Faqih Jarjani dengan
penuh kesadaran tetap melaksanakan vonis
putusan pengadilan. Walaupun secara hati nurani tetap menolak seluruh hasil
putusan pengadilan.
3. Banyak
masyarakat yang sedih bahkan menangis ketika mendengar kalau Ust Faqih Jarjani
masuk proses hukuman (masuk penjara). Sebuah kejadian yang sangat jauh dari
banyangan mereka, seorang Ustadz yang sangat sederhana dan terkenal dengan
akhlak baiknya harus menjalani cobaan
ini.
4. Banyaknya
masyarakat yang berkunjung ke Rutan untuk mengunjungi Ust. Faqih Jarjani
menunjukkan bagaimana besar perhatian dan dukungan masyarakat kepada beliau.
Setiap hari waktu jam berkunjung selalu akan dipenuhi oleh masyarakat yang
ingin mengunjungi Ust Faqih Jarjani.
5. Ust.
Faqih Jarjani merupakan seorang da’i yang
biasanya mengisi pengajian dan ta’lim di masyarakat. Hal ini tetap beliau lakukan meskipun beliau
di dalam rutan, sehingga sering beliau mengisi kultum, pengajian yang dilakukan
di lingkungan rutan. Dimanapun kita berada, kebaikan itu harus terus
disebarkan.
6. Ust.
Faqih Jarjani ketika menjalani hukuman sempat masuk Rumah Sakit Barabai beberapa hari, sama seperti di Rutan,
ketika di Rumah Sakit juga banyak masyarakat yang berkunjung. Bahkan lebih
banyak lagi, karena ada sebagian masyarakat yang menyatakan tidak “tega” kalau
mengunjungi Ust. Faqih Jarjani di Rutan sehingga ketika mengetahui beliau masuk
Rumah Sakit maka menjadi waktu dan tempat yang tepat untuk mengunjungi beliau.
7. Semua
kejadian ini menunjukkan betapa besarnya rasa cinta, perhatian, dan dukungan masyarakat kepada Ust Faqih Jarjani. “Pemimpin yang
mencintai masyarakat, pasti akan dicintai oleh masyarakat”.
0 komentar:
Posting Komentar