Senin, 05 Maret 2012



Banyak keteladanan dalam diri Ust Faqih Jarjani, seperti dalam tulisan yang bisa dibaca disini . Sifat-sifat teladan inilah yang melahirkan sebuah kebesaran jiwa di tengah permasalahan yang beliau hadapi.
Permasalahan hukum  yang dihadapai Ust. Faqih Jarjani  yang berhujung pada  hasil putusan pengadilan yang menyatakan Ust. Faqih Jarjani bersalah dan harus menjalani hukum penjara telah banyak memberikan pelajaran  bagi   masyarakat luas. Pelajaran ini sekaligus memberikan bukti nyata akan sebuah kebesaran jiwa Ust. Faqih jarjani.
1.  Kasus hukum yang sangat bernuansa politis dan kental dengan indikasi  konspiratif setidaknya memberikan pelajaran bahwa hukum dunia, hanyalah hukum dunia. Hukum dunia tidak mutlak memberikan keadilan dan sekaligus tidak mutlak bermuatan kebenaran, sangat berbeda dengan hukum akhirat, disanalah nantinya kebenaran dan keadilan akan ditegakkan. Nuansa politis dan indikasi konspirasi bisa dibaca lebih lengkap disini.
2.       Sebagai  Warga Negara yang baik, yang taat pada hukum yang berlaku Ust. Faqih Jarjani  dengan penuh  kesadaran tetap melaksanakan vonis putusan pengadilan. Walaupun secara hati nurani tetap menolak seluruh hasil putusan pengadilan.
3.       Banyak masyarakat yang sedih bahkan menangis ketika mendengar kalau Ust Faqih Jarjani masuk proses hukuman (masuk penjara). Sebuah kejadian yang sangat jauh dari banyangan mereka, seorang Ustadz yang sangat sederhana dan terkenal dengan akhlak baiknya harus menjalani cobaan  ini.
4.       Banyaknya masyarakat yang berkunjung ke Rutan untuk mengunjungi Ust. Faqih Jarjani menunjukkan bagaimana besar perhatian dan dukungan masyarakat kepada beliau. Setiap hari waktu jam berkunjung selalu akan dipenuhi oleh masyarakat yang ingin mengunjungi Ust Faqih Jarjani.
5.       Ust. Faqih Jarjani  merupakan seorang da’i yang biasanya mengisi pengajian dan ta’lim di masyarakat.  Hal ini tetap beliau lakukan meskipun beliau di dalam rutan, sehingga sering beliau mengisi kultum, pengajian yang dilakukan di lingkungan rutan. Dimanapun kita berada, kebaikan itu harus terus disebarkan.
6.       Ust. Faqih Jarjani ketika menjalani hukuman sempat masuk Rumah Sakit  Barabai beberapa hari, sama seperti di Rutan, ketika di Rumah Sakit juga banyak masyarakat yang berkunjung. Bahkan lebih banyak lagi, karena ada sebagian masyarakat yang menyatakan tidak “tega” kalau mengunjungi Ust. Faqih Jarjani di Rutan sehingga ketika mengetahui beliau masuk Rumah Sakit maka menjadi waktu dan tempat yang tepat untuk  mengunjungi beliau.
7.       Semua kejadian ini menunjukkan betapa besarnya rasa cinta, perhatian, dan dukungan  masyarakat  kepada Ust Faqih Jarjani. “Pemimpin yang mencintai masyarakat, pasti akan dicintai oleh masyarakat”.             

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!