Selasa, 20 Maret 2012

BARABAI – Perusahaan Daerah Air Minum Barabai gerah juga dengan tunggakan, sedikitnya 400 pelanggan tercatat sebagai penunggak bayar tarif yang dinilai paling murah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota se Kalsel itu, akibat minimnya pemasukan, berimbas pada kecilnya gaji karyawan dan kualitas pelayanan.
“Sejak bulan lalu, kami sudah menginventarisir tunggakan pelanggan, saat ini tim menyisir pelanggan, bulan ini juga tim masih berkutat di Haruyan, moga penunggak air minum kembali nihil,” kata Direktur PDAM Barabai H Rusdi Azis kemarin.
Untuk bertahan seperti sekarang, PDAM Barabai terus disuntik modal oleh Pemerintah Daerah, karena rencana kenaikan tarif belum bisa disetujui sebelum layanan makin prima, seiring selesainya koneksi peremajaan pipa PDAM tahun 2012 ini, kran air tak lagi macet dan kualitas air bersih makin ditingkatkan.
PDAM Barabai pernah berencana menaikan tarif, tahap pertama misalnya, akan menaikan berkisar antara 30-35 persen, dua tahun berikutnya kenaikan baru disetujui 75 persen, apalagi kenaikan sekarang hanya melalui SK Bupati HST, dulu tarif baru Rp 950, dan naik meter kubik menjadi Rp 1.600, harga itupun masih disubsidi pemerintah sekitar Rp 500.
“Apalagi makin banyak tunggakan, sulit PDAM meraih untung karena harga baku lebih besar dari pada produksi,” katanya.
Hasrat menaikan tarif sudah terbersit dari perencanaan penaikan tarif sebanyak dua tahap, padahal sejak 2006 silam belum pernah ada penyesuaian tarif meski sudah diusulkan terus menerus, kondisi tarif dan tunggakan inilah yang merepotkan PDAM untuk berkembang.
Dari data yang dikumpulkan tarif non niaga atau yang dikenal rumah tangga dari Rp 950 menjadi 1.600 permeterkubik. pelanggan sosial naik dari Rp 600 menjadi Rp 700 permeterkubik atau sekitar 16 persen dan pelanggan niaga umum menjadi Rp 25.000 dari sebelumnya yang hanya Rp 21.000 atau naik sekitar 19 persen.
Ditambahkannya, jika PDAM Barabai masih mempertahankan tarif itu hasil usaha itu akan terus merugi karena untuk menutupi kerugian sementara ini masih melakukan penjualan non air atau dengan memperbanyak jumlah pemasangan yang dananya digunakan untuk menutupi produksi pengolahan air baku.
PDAM berencana membidik tunggakan besar dengan jumlah bulan yang juga besar, caranya tetap dengan komunikasi dan kekeluargaan, kendari tunggakan sangat mempengaruhi kinerja keuangan, target manajemen tetap masyarakat sadar sendiri dan bayar tepat waktu, kalau masih nakal, pelanggan dikirimi surat teguran resmi untuk menyelesaikan tunggakan kendati harus menyicil hutannya, dengan 12 ribu pelanggan, jumlah 400 pelanggan yang menunggak sangat memberatkan, apalagi nominalnya besar-besar.
Pengawas PDAM Barabai, Suhariadi mengatakan, kondisi itu merupakan keadaan ril di lapangan, ditengah usaha memperbaiki jaringan pipa sebagai bentuk pelayanan, secara bersamaan, beberapa tunggakan harus diselesaikan, serta tarif sebisanya disesuaikan.
Bupati HST H. Harun Nurasid menjelaskan, masyarkat harus diajak untuk memahami kondisi PDAM, salah satunya meningkatkan komunikasi yang intens dan menampilkan citra baik di pintu pelayanan, ia berpesan, PDAM Barabai sulit berhasil tanpa Teamworks yang solid, kebersamaan dan saling terbuka menghadapi keluhan niscaya berhasil mengambil hati masyarakat.
“Mengenai minimnya gaji, semua jajaran bisa menyiasati dengan cara-cara yang bijak, bisa saja menaikan tarif PDAM, namun dengan syarat fasilitas PDAM dan kelancaran air yang mengalir kepada warga masyarakat harus terpenuhi. Kalau program dan pelaksanaannya baik, masyarakat pun tidak mengeluh lagi,”. Pungkasnya.(amt/ij/ran)

1 komentar:

  1. Drs. Ahmad Fathoni20 Maret 2012 pukul 23.12

    kelola saja dengan manajemen yang sesuai ketentuan...
    karyawan tak ubahnya seperti komponen produksi dan distribusi, kalau kinerjanya rendah, ganti dengan yang baru...
    menggunakan alasan kemanusiaan untuk mempertahankan yang ada dengan mengorbankan puluhan ribu manusia lainnya yang nota benenya adalah "raja"(ingat pelanggan adalah raja), maka perusahaan daerah ini tidak akan pernah menjadi BAIK !!!!

    BalasHapus

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!