Di
negeri ini, masa depan PKS terbilang cerah karena mereka memiliki modal memadai
untuk menjadi partai masa depan. Apa saja?
1. Ideologis
yang Jelas dan Kokoh.
Mengapa
PDI-P mampu bertahan hingga hari ini? Selain faktor keturunan trah Soekarno,
karena partai ini mempunyai ideologi yang jelas dan kokoh yakni nasionalisme
sekuler. PKS sesungguhnya mempunya modal yang jauh melebihi PDI-P, karena
ideologinya bersumber dari Islam, yang nilai-nilainya tak akan lekang dimakan
zaman.
2. Program Kaderisasi
dan Kader yang Militan.
Sudah
teramat banyak kisah dan kesaksian betapa militansinya kader-kader PKS. Bahkan,
ini diakui oleh pengamat politik CSIS, J. Kristiadi.
“Saya belum pernah menyaksikan pengaderan partai yang
memuaskan, kecuali di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Itu mungkin subyektif,
tetapi memang seperti itu. Partai-partai saat ini tak begitu serius merekrut
dan menyeleksi anak muda yang berminat berpolitik. Akibatnya, saat hendak
pemilu mau mencalonbkan siapa masih bingung. Akhirnya merekrut tokoh dari luar
yang punya karisma, daya jual tinggi, punya dana, demi mendapat suara. Saya melihat PKS merekrut orang muda dan mengader
dengan baik sehingga punya value, mendalami betul ideologi dan cita-cita partai
dan siap memperjuangkan cita-cita itu karena begitu yakin.”
3. Tak Tergantung Figur.
Sejauh ini, satu-satunya partai di Tanah Air yang sangat
tidak tergantung pada figure atau ketokohan seseorang adalah PKS. Sebaliknya,
justru sistem di PKS berhasil memproduksi calon-calon pemimpin yang selama ini
tak dikenal publik. Siapa yang dulu mengenal Anis Matta, Nurmahmudi Ismail, HNW hingga Tifatul
Sembiring? Potret ketidaktergantungan pada satu tokoh ini secara mudah bisa
terekam dalam spanduk-spanduk yang bertebaran jelang pilkada. Kader partai
lain, misal PDI-P, Demokrat, Gerindra selalu memasang spanduk mencari dukungan
dengan menampilkan wajah SBY, Megawati, Prabowo di spanduk tersebut. Sangat
figuritas dan terkesan tidak percaya diri.
4. Partai Bersih dari Korupsi.
Sejauh ini, PKS adalah partai yang relatif bersih dari
praktek korupsi. Dan saya yakin, dengan melihat visi-misi, serta bagaimana
nilai-nilai ideologis parta diinternalisasikan ke dalam jiwa kader, praktek
korupsi insya Allah sulit terjadi di tubuh PKS.
Keempat modal diatas menjadi bekal sangat penting bagi sebuah
partai agar tetap bertahan lama. Dan PKS memiliki itu. Ke depan, modal ini
harus dikelola dengan baik terutama dengan terus mendorong kader di akar rumput
agar peduli dengan masyarakat sekitarnya, seperti yang selama ini telah
dilakukan. Selain itu, kapasitas dan kompetensi kader juga penting untuk
ditingkatkan. Hasil pilgub DKI Jakarta membuktikan itu bahwa integritas (tidak
korupsi/jujur) ternyata tak cukup untuk meyakinkan masyarakat karena harus
diikuti oleh kapasitas dan kompetensi. Singkatnya: bersih saja tak cukup, tapi
juga harus profesional, seperti tagline
PKS selama ini.
0 komentar:
Posting Komentar