Minggu, 22 April 2012


Jutaan siswa/i SMA/MA/SMK se-indonesia serentak mengikuti UN.
Diikuti Siswa/siswi SMP/MTsN dan terus SD/MI.

Dalam 4 hari mereka mempertaruhkan nasib dan masa depan mereka. Tapi sebenarnya, juga nasib bangsa kita ini 20 atau 25 tahun yang akan datang. Semoga mereka semua bisa sukses dan gemilang mengikuti UN ini. Semua pihak, orang tua, teman, keluarga, tetangga dan masyrakat serta pemerintah, berdoa dan berharap untuk kesuksesan mereka.

Kita bangga terhadap upaya yang serius untuk kelangsungan UN ini secara bersih dan jujur. Semua proses berlangsung dan dikawal dengan sangat ketat oleh pihak kepolisian dan pengawas-pengawas independen dari perguruan tinggi se Indonesia.

Namun dibalik itu, kita masih malu diri. Di negeri yang mayoritas Islam ini, dan merupakan umat Islam terbesar di dunia, proses ujian di sekolah-sekolahnya mesti dikawal oleh polisi. Ini sebuah tanparan bagi kita semua. Berarti kejujuran kita masih dipertanyakan. Ini juga merupakan PR besar lembaga-lembaga pendidikan, negeri dan swasta, bagaimana bisa mengajarkan dan menanamkan karakter kejujuran kepada anak-anak didiknya. Bila sampai 5 atau 10 tahun ke depan UN di negeri kita masih harus dikawal oleh Polisi, berarti para pendidik dan lembaga-lembaga pendidikan telah gagal mengajarkan kejujuran.

Akan lebih parah dan memalukan sekali, kalau setelah proses dan pengawalan yang begitu ketat ini, ternyata masih banyak ketidakjujuran dan kecurangan-kecurangan berlangsung di UN. Dimana lagi anak-anak kita akan belajar kejujuran ???

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!