Selain mengkhatamkan Al Qur’an, di bulan Ramadhan Ust Anis Matta
juga mengkahtamkan beberapa buku antara
lain : Bung Karno Menyambung Lidah Rakyat, Al Adalah Ijtimaiyyah bil islam dll.
Kita perlu meningkatkan Ta’amul kita
dalam membaca, tapi juga menjadikan bacaan itu menjadi inspirasi dalam
menghadapi situasi-situasi kita, dan inilah kenapa Al Quran ditrunkan secara
bertahap, sehingga kita mendapatkan persfektif langit dalam menghdapai masalah
yang ada.
Salah satunya apa yang digambarkan oleh Surah Al Anfal, yang dimulai
dengan sebuah kritikan : Yasalunaka . . . yang kemudian dilanjutkan dengan
ayat-ayat perjuangan dan peperangan.
Ayat 21 Surah Al Anfal dan seterusnya menceritakan tentang kekalahan
dalam perang uhud, dimana ayat-ayat ini memberikan semangat kepada kaum
muslimin yang lagi syok memerima kekalahan dalam perang uhud, perang yang
langsung di pimpin oleh Rasulullah Saw, namun menemui kekalahan. Jadi wajar saja kalau kita juga pernah dan
beberapa kali mengalami kekalahan.
Allah dengan situasi ini tidak
menyalahkan siapapun namun memberikan semangat untuk bangkit dan kembali
berjuang. Ayat selanjutnya berkata : Fasiru
. . . . (Berjalanlah dimuka bumi) dan Fanzhuru . . . . (Analisa), dan dari inilah akhirnya lahir sebuah konsep
emperisme dalam Islam. Aliran bagaimana menghadapi realitas yang ada, kekalahan
bukan harus diratapi dan sesali, namun harus disikapi dengan realistis dan
positif untuk kembali bangkit dengan mengambil pelajaran, dilihat dan
dianalisa.
Empirisme adalah
suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal
dari pengalaman manusia, namun dalam konsep Islam tentunya ini berbeda
dengan konsep barat. Selanjutnya emperisme Islam dalam sejarah
mengalirkan dan membuahkan sebuah ilmu Geografis. Dan inilah akhirnya kelebihan
dari kaum muslimin, yang dapat mengkristalisasi
kondisi yang di hadapi dengan
cara yang berbeda, yaitu dimulai darii kekalahan dilanjutkan dengan gebrakan
yang lain.
Dalam Al Quran banyak kisah yang mengungkap tentang Perlawanan (Ash
Shira’), perlawanan dan pertentangan dengan tirani yang ada. Kisah Nabi-Nabi
yang memiliki back ground perlawanan yang berbeda, namun memiliki inti yang
sama, dan tentunya akan memberikan pelajaran untuk dakwah kita.
Kisah-kisah ini antara lain :
1.
Kisah Nabi Musa (Agama Melawan Negara)
2.
Kisah Nabi Yusuf (Agama bermusyarakah dengan
Negara)
3.
Kisah Nabi Sulaiman (Agama memimpin Negara)
Ada beberapa hal yang sama dan berbeda dalam dalam 3 Kisah di atas :
1.
Konflik
(Ash Shira’), Sayyid Qutb mengatakan bahwa manusia tidak punya pilihan
untuk tidak berkonflik. Dan karena inilah yang namanya Ash Shira’ adalah
Sunnatullah. Dalan konflik inilah dibutuhkan jiwa-jiwa para petarung.
2.
Fokus cerita,
dalam cerita Nabi Musa focus dalam Ash Shira’ yang berakhir ketika
Fir’aun tenggalam, dan berakhir disitu, serta tidak dijalskan bagaimana Nabi
Musa memimpin sebuah kekuasaan. SEdangkan dalam cerita Nabi Yusuf focus pada
musyarakah dan ketika Nabi Sulaiman konflik itu terfokus pada cerita
kedigdayaan kekuatan Islam.
3.
KOnspirasi Allah, Bayi Musa bisa
terselamatkan dengan adanya persefsi yang berbeda pada Istri Firaun bahwa
“mungkin bayi ini mungkin memberikan mamfaat, dan bisa kita jadikan sebagai
anak” . Nabi Yusuf terselamatkan dengan
adanya perubahan persefsi dari “bunuh” ke
“buang”
4.
Berapa tahun ketika Nabi Yusuf bermimpi tentang
kejayaannya sampai hal itu semua terjadi ? Riwayat Ibnu Katrisr mengatakan,
salah satu riwayat berpendapat 40 Tahun (dalam artian 8 kali Pemilu versi
Indonesia), riwayat lain 80 Tahun ( versi Indonesia 16 kali pemilu). Jadi
Tetaplah BEKERJA dengan KERAS, dan BERSABARLAH, karena kemenangan itu sudahlah
PASTI.
5.
Sabar dalam Ash Shira’ (Perlawanan). Sifat Sabar
merupakan sifat paling banyak yang ulang-ulang dalam Al Quran, dan sifat inilah
yang sering dikaitkan dengan sebuah kepemimpinan dan kekuasaan.
6.
Yakinlah bahwa Allah lah yang mengendalikan
segala konspirasi.
Selingan :
Afdhal mana menikahi Perawan atau Janda ?
Orang yang paling tampan secara penciftaan di dunia ini akhirnya
berlabuh pada seorang janda. (Cerita Nabi Yusuf)
Sekian banyak istri Rasulullah , Cuma satu yang perawan, selainnya
Janda
Janda bukan sekedar lebih dalam hal perbaharuan namun jauh lebih dalam
hal pengalaman
Maka janganlah minder jadi seorang janda ---
Pemenang adalah bukan orang yang paling banyak membunuh musuh, Pemenang
adalah orang yang paling paling panjang napasnya. Intinya adalah masalah jaga
napas, kesabaran
Yang diperlukan sekarang adalah sebuah kelompok yang
berpengaruh, walaupun dalam posisi minoritas. Kelompok inilah yang disebut
dengan Minoritas Elit. Ambil saja cerita Nabi Yusuf yang dalam sejarahnya
memimpin Mesir kurang lebih 200 tahunan, padahal beliau bukan orang mayoritas
di Mesir saat itu.
Dan perlu kita pahami mind site merupakan sumber stamina
paling besar, dan mind site yang luar biasa adalah mind site leader, Pola Pikir
Pemimpin.
Dan mind site ini terjewantahkan dalam do’a-do’a kita
sehari-hari. Sehingga sebagai Kader Dakwah selayaknya kita sudah banyak membaca
do’a Nabi Sulaiman as.
Nabi Sulaiman as menghadapkan wajah ke hadirat Ilahi dan
mengangkat tangan berdoa dan berkata:
رَبِّ اغْفِرْ لى وَهَبْ لى
مُلْكاً لا يَنْبَغى لأَحَدٍ مِنْ بَعْدى إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ
“Ya Tuhanku, ampunilah aku
dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun
sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”[1]
Allah swt pun mewujudkan
keinginan beliau dan menganugerahkan sebuah kerajaan tiada banding kepada
beliau as. Setelah ribuan tahun berlalu kisah kerajaan nabi Sulaiman masih tetap
dibicarakan dan kebesaran dan keagungannya selalu diingat.