Rabu, 12 September 2012



Selain mengkhatamkan Al Qur’an, di bulan Ramadhan Ust Anis Matta juga  mengkahtamkan beberapa buku antara lain : Bung Karno Menyambung Lidah Rakyat, Al Adalah Ijtimaiyyah bil islam dll. Kita  perlu meningkatkan Ta’amul kita dalam membaca, tapi juga menjadikan bacaan itu menjadi inspirasi dalam menghadapi situasi-situasi kita, dan inilah kenapa Al Quran ditrunkan secara bertahap, sehingga kita mendapatkan persfektif langit dalam menghdapai masalah yang ada.

Salah satunya apa yang digambarkan oleh Surah Al Anfal, yang dimulai dengan sebuah kritikan : Yasalunaka   . . . yang kemudian dilanjutkan dengan ayat-ayat perjuangan dan peperangan.
Ayat 21 Surah Al Anfal dan seterusnya menceritakan tentang kekalahan dalam perang uhud, dimana ayat-ayat ini memberikan semangat kepada kaum muslimin yang lagi syok memerima kekalahan dalam perang uhud, perang yang langsung di pimpin oleh Rasulullah Saw, namun menemui kekalahan.  Jadi wajar saja kalau kita juga pernah dan beberapa kali mengalami kekalahan.

Allah dengan situasi ini  tidak menyalahkan siapapun namun memberikan semangat untuk bangkit dan kembali berjuang.  Ayat selanjutnya berkata : Fasiru . . . . (Berjalanlah dimuka bumi) dan Fanzhuru . . . . (Analisa),  dan dari inilah akhirnya lahir sebuah konsep emperisme dalam Islam. Aliran bagaimana menghadapi realitas yang ada, kekalahan bukan harus diratapi dan sesali, namun harus disikapi dengan realistis dan positif untuk kembali bangkit dengan mengambil pelajaran, dilihat dan dianalisa.

Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia, namun dalam konsep Islam tentunya ini berbeda dengan konsep barat. Selanjutnya emperisme Islam dalam sejarah mengalirkan dan membuahkan sebuah ilmu Geografis. Dan inilah akhirnya kelebihan dari kaum muslimin, yang dapat mengkristalisasi  kondisi  yang di hadapi dengan cara yang berbeda, yaitu dimulai darii kekalahan dilanjutkan dengan gebrakan yang lain.

Dalam Al Quran banyak kisah yang mengungkap tentang Perlawanan (Ash Shira’), perlawanan dan pertentangan dengan tirani yang ada. Kisah Nabi-Nabi yang memiliki back ground perlawanan yang berbeda, namun memiliki inti yang sama, dan tentunya akan memberikan pelajaran untuk dakwah kita.
Kisah-kisah ini antara lain :
1.       Kisah Nabi Musa (Agama Melawan Negara)
2.       Kisah Nabi Yusuf (Agama bermusyarakah dengan Negara)
3.       Kisah Nabi Sulaiman (Agama memimpin Negara)

Ada beberapa hal yang sama dan berbeda dalam  dalam 3 Kisah di atas :
1.       Konflik  (Ash Shira’), Sayyid Qutb mengatakan bahwa manusia tidak punya pilihan untuk tidak berkonflik. Dan karena inilah yang namanya Ash Shira’ adalah Sunnatullah. Dalan konflik inilah dibutuhkan jiwa-jiwa para petarung.
2.       Fokus cerita,  dalam cerita Nabi Musa focus dalam Ash Shira’ yang berakhir ketika Fir’aun tenggalam, dan berakhir disitu, serta tidak dijalskan bagaimana Nabi Musa memimpin sebuah kekuasaan. SEdangkan dalam cerita Nabi Yusuf focus pada musyarakah dan ketika Nabi Sulaiman konflik itu terfokus pada cerita kedigdayaan kekuatan Islam.
3.       KOnspirasi AllahBayi Musa bisa terselamatkan dengan adanya persefsi yang berbeda pada Istri Firaun bahwa “mungkin bayi ini mungkin memberikan mamfaat, dan bisa kita jadikan sebagai anak” .  Nabi Yusuf terselamatkan dengan adanya perubahan persefsi dari “bunuh” ke  “buang”
4.       Berapa tahun ketika Nabi Yusuf bermimpi tentang kejayaannya sampai hal itu semua terjadi ? Riwayat Ibnu Katrisr mengatakan, salah satu riwayat berpendapat 40 Tahun (dalam artian 8 kali Pemilu versi Indonesia), riwayat lain 80 Tahun ( versi Indonesia 16 kali pemilu). Jadi Tetaplah BEKERJA dengan KERAS, dan BERSABARLAH, karena kemenangan itu sudahlah PASTI.
5.       Sabar dalam Ash Shira’ (Perlawanan). Sifat Sabar merupakan sifat paling banyak yang ulang-ulang dalam Al Quran, dan sifat inilah yang sering dikaitkan dengan sebuah kepemimpinan dan kekuasaan.
6.       Yakinlah bahwa Allah lah yang mengendalikan segala konspirasi.

Selingan :
Afdhal mana menikahi Perawan atau Janda ?
Orang yang paling tampan secara penciftaan di dunia ini akhirnya berlabuh pada seorang janda. (Cerita Nabi Yusuf)
Sekian banyak istri Rasulullah , Cuma satu yang perawan, selainnya Janda
Janda bukan sekedar lebih dalam hal perbaharuan namun jauh lebih dalam hal pengalaman
Maka janganlah minder jadi seorang janda ---

Pemenang adalah bukan orang yang paling banyak membunuh musuh, Pemenang adalah orang yang paling paling panjang napasnya. Intinya adalah masalah jaga napas, kesabaran

Yang diperlukan sekarang adalah sebuah kelompok yang berpengaruh, walaupun dalam posisi minoritas. Kelompok inilah yang disebut dengan Minoritas Elit. Ambil saja cerita Nabi Yusuf yang dalam sejarahnya memimpin Mesir kurang lebih 200 tahunan, padahal beliau bukan orang mayoritas di Mesir saat itu.
Dan perlu kita pahami mind site merupakan sumber stamina paling besar, dan mind site yang luar biasa adalah mind site leader, Pola Pikir Pemimpin.
Dan mind site ini terjewantahkan dalam do’a-do’a kita sehari-hari. Sehingga sebagai Kader Dakwah selayaknya kita sudah banyak membaca do’a Nabi Sulaiman as.
Nabi Sulaiman as menghadapkan wajah ke hadirat Ilahi dan mengangkat tangan berdoa dan berkata:
رَبِّ اغْفِرْ لى‏ وَهَبْ لى‏ مُلْكاً لا يَنْبَغى‏ لأَحَدٍ مِنْ بَعْدى‏ إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”[1]
Allah swt pun mewujudkan keinginan beliau dan menganugerahkan sebuah kerajaan tiada banding kepada beliau as. Setelah ribuan tahun berlalu kisah kerajaan nabi Sulaiman masih tetap dibicarakan dan kebesaran dan keagungannya selalu diingat.


Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!